Pesawat ini sangat ramah lingkungan dan di klaim mampu terbang 2x lebih jauh daripada Boeing 777 pendahulunya.
Harga satuannya berkisar antara :
US$ 150 juta - US$ 155 juta untuk 787-8
US$ 161 juta - US$ 171 juta untuk 787-9
Kapasitas pesawat ini antara 210 - 250 kursi dalam konfigurasi 1, 2, atau 3 kelas ( 787-8 ) dan 250 - 290 kursi dalam konfigurasi 1, 2 atau 3 kelas ( 787-9 ). Pesawat ini dapat terbang hingga jarak 15.750 km ( 8.500 nm ). Kecepatan terbangnya dapat mencapai 0,85 mach.
Pesawat ini di klaim merupakan yang paling ramah lingkungan karena sebagian besar badannya terbuat dari karbon fiber. Pesawat ini menggunakan mesin Rolls-Royce Tren 1000 dan mesin GEnx 2B-12 yang inovatif. Pesawat ini juga mempunyai radar Honneywell versi terbaru yang dirancang untuk memantau cuaca di depan pesawat dengan jarak 100.000 meter (100 km). Maskapai penerbangan asal jepang, All Nippon Airways menjadi maskapai pemakai pertama. ANA memesan 50 buah Boeing 787. Boeing saat ini belum menyerahkan pesanan pesawat tersebut kepada ANA. Padahal, di fasilitas perakitan akhir Everett, ada sekitar 16 buah Boeing 787 yang siap dikirim. Menurut wakil presiden Boeing, pesawat-pesawat tersebut baru akan dikirim pada tahun 2011. Ini terkait peristiwa meledaknya mesin Rolls-Royce Trent 1000 memaksa Boeing memeriksa mesin-mesin yang sudah terpasang di pesawat-pesawat tersebut.
Garuda Indonesai juga berencana membeli pesawat jenis ini namun sampai sekarang belum ada kesepakatan tertulis dari pihak Garuda dan Boeing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar